Upaya Penguatan Pengawasan APBD Kerinci untuk Mencegah Penyalahgunaan Dana Publik
Pemerintah Kota Kerinci kini tengah gencar melakukan upaya penguatan pengawasan APBD untuk mencegah penyalahgunaan dana publik. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keuangan negara agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Bupati Kerinci, Ahmad Zarnuji, “Penguatan pengawasan APBD merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa setiap rupiah dari dana publik digunakan secara transparan dan akuntabel.” Beliau juga menegaskan bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya ini.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM di bidang pengawasan keuangan negara. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Eksekutif Indonesia Budget Analysis (IBA), Roy Salam, yang menyatakan bahwa “Penguatan pengawasan APBD tidak hanya melibatkan institusi, tetapi juga melibatkan individu-individu yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi.”
Selain itu, penggunaan teknologi informasi juga menjadi salah satu solusi dalam penguatan pengawasan APBD. Dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi, diharapkan proses pengawasan dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif.
Meskipun demikian, tantangan dalam penguatan pengawasan APBD tetap ada. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kerinci, Andi Suhendar, menekankan pentingnya kerjasama antara BPK, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjalankan fungsi pengawasan. “Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menjamin penggunaan dana publik yang bersih dan jujur,” ujarnya.
Dengan adanya upaya penguatan pengawasan APBD ini, diharapkan penyalahgunaan dana publik dapat diminimalisir dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat. Sehingga pembangunan di Kota Kerinci dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.